Pengantar Akuntansi Manajemen



MAKALAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN




OLEH : KELOMPOK 3
Alamat Blog : dwikarahmatillah.blogspot.com 
DEFRI ANTONY                             : 1630402023
                                         DWIKA RAHMMATILLAH          : 1630402028
ELFI OFDILA                                  : 1630402030
FITRIANI BUSTAMAN                 :1630402040
                                         HALIMAH RAMADHANI             :1630402042

DOSEN :
MEGA RAHMI,S.E.Sy, M.Si

EKONOMI SYARIAH KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengantar Akuntansi Manajemen”
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis  mengucapkan terima kasih kepada  dosen pembimbing dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen beserta teman.
Penulis mengharapkan semoga Makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan semua pihak yang membacanya terutama dalam hal pembelajaran. Penulis  menyadari bahwa Makalah  ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan Makalah ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam kata pengantar ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin.



            Batusangkar, 25 Februari 2018
          
                   Penulis




DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 4
A.    LATAR BELAKANG ...................................................................  4
B.     RUMUSAN MASALAH...............................................................   4      
C.     TUJUAN.........................................................................................   4
BAB 2 PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN............................... 5
A.    Sistem Informasi Akuntansi Manajemen........................................ 5
B.     Akuntansi Manajemen VS Akuntansi Keuangan........................... 7
C.     Sejarah Singkat Akuntansi Manajemen.......................................... 9
D.    Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen....................................... 11
E.     Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis........................................ 12
BAB III PENUTUP..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 16


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Informasi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan. salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi bagi orang yang tepat dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat. Informasi berperan meningkatkan kemampuan manajemen untuk memahami keadaan lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasi aktivitas yang relevan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen?
2.      Akuntansi Manajemen VS Akuntansi Keuangan?
3.      Bagaimana sejarah singkat Akuntansi Manajemen?
4.      Apa Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen?
5.      Apa kaitan antara Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
2.      Untuk mengetahui Akuntansi Manajemen VS Akuntansi Keuangan
3.      Untuk mengetahui Sejarah singkat Akuntansi Manajemen
4.      Untuk mengetahui Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen
5.      Untuk mengetahu kaitan antara Akuntansi Manajemen dengan Perilaku Etis


BAB II
PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN

A.    Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
            Menurut Chia dalam Nainggolan.E.P (2015 : p.3) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen adalah suatu pengawasan yang  dapat memudahkan pengawasan dengan cara membuat laporan dan mencitakan tindakan-tindakan yang nyata terhadap penilaian kinerja dari setiap komponen dalam  Organisasi. Sedangkan menurut Chenhall dan Morris dalam Nainggolaln.E.P (2015 : p.3) Sistem Informasi Akuntasi Manajemen (SIAM) bertugas menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memudahkan pengawasan dan tindakan terhadap penilaian organisasi tersebut. pada dasarnya dimensi sistem informasi akuntansi manajemen terdiri dari empat karakteristik informasi yaitu : boardscope, aggregation, integration, timelines.
            Sedangkan menurut Hansen dan Mowen dalam Slat (2013 : p.3) sistem akuntansi manajemen (Management accounting information system) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen.
            Karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen tersebut mempunyai arti penting dalam efektifitas kelangsungan jalanya perusahaan. Menurut Harisiadi dalam NainggolanE.P (2015 : p.) pada organisasi dengan struktur desentralisasi, manajer membutuhkan informasi broadscope sebagai salah satu implikasi dari meningkatnya otoritas dan tanggungjawab mereka serta fungsinya sebagai pengendali (Harisiadi 2002).
            Menurut Chia dalam Nainggolan.E.P (2015 : p.4) karakteristik aggregation memberikan dampak dalam hal  memperoleh informasi. informasi yang ter-agregation dengan tepat akan memberikan masukan penting dalam proses pengambilan keputusan, karena waktu yang diperlukan untuk mengevaluasi informasi relative lebih pendek dibandingkan dengan informasi yang masih mentah dan belum tersusun. Selanjutnya dari karakteristik integration dimana informasi yang ter-integration memberikan peran pengkoordinasian dalam beragam keputusan pada organisasi yang sangat terdesentralisasi. informasi ter-integration juga dipandang sebagai pembangkit moral bagi manajer unit bisnis dan mengindikasikan bahwa informasi ini memberikan andil dalam peningkatann kinerja.
            Sedangkan menurut Gordon dan Narayana dalam NainggolanE.P (2015 : p.4) Karakteristik Timeliness yang artinya ketepatan, berkaitan dengan tenggang waktu antara kebutuhan akan informasi dengan tesedianya informasi. Informasi tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan manajer dalam merespon setiap kejadian atau permasalahan. Apabila informasi tersebut tidak di sampaikan tepat waktu, maka informasi tersebut akan kehilangan nilai dalam proses pengambilan keputusan. (Gordon dan Narayana, 1984). 
            Menurut Hansen dan Mowen dalam Rachmawati (2016 : p.1) Informasi sebagai sumber daya bisnis bagi perusahaan digunakan untuk bertahan hidup menunjang dalam perencanaan, pengendalian dan pengambillan keputusan. Bagi organisasi, informasi akuntansi merupakan bagian informasi terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen, karena dalam organisasi hampir seluruh informasi pada akhirnya bermuara pada informasi yang berhubungan dengan keuangan secara umum disajikan dalam bentuk laporan keuangan (Financial report) yang akan digunakan, salah satunya oleh pihak internal perusahaan. Menurut Heidman dalam Rachmawati (2016 : p.1) informasi akuntansi yang berkualitas dihasilkan dari sistem informasi yang berkualitas, informasi akuntansi manajemen yang berkualitas mencerminkan sejauh mana informasi akuntansi manajemen secara efektif dapat dipahami dan diiterpretasikan oleh manajer dalam menjalankan fungsinya.
           Menurut Suedi (2012 : p.2) dalam sistem akuntansi manajemen yang intinya adalah keputusan yang digunakan berfokus internal perusahaan, informasi keuangan dan non keuangan, dapat bersifat subjektif, serta penekanan pada masa yang akan datang dan yang paling penting disini akuntansi manajemen tidak tunduk kepada aturan seperti SAK, dan akan berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang fokusnya adalah kepada pihak eksternal perusahaan seperti pemegang saham, kreditor, investor, pemerintah, bank, karyawan dan masyarakat lainnya. Akuntansi keuangan tunduk kepada aturan-atiran seperti SAK, serta informasi keuangan yang disampaikan adalah bersifat objektif serta berdasarkan data historis.

B.     Akuntansi Manajemen VS Akuntansi Keuangan
Menurut Ralph Estes, akuntansi adalah aktivitas-aktivitas yang menyediakan informasi biasanya bersifat kuantitatif dan seringkali disajikan dalam satuan moneter, untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian sumber daya dan operasi, mengevaluasi prestasi dan pelaporan keuangan kepada para investor, kreditur, instansi yangberwenang serta masyarakat.
Dari definisi di atas, keduanya, baik akuntansi keuangan maupun akuntnasi manajemen menyediakan informasi keuangan dan tujuan yang sama. Persamaan keduanya terdapat dalam dua hal yaitu :
1.      Keduanya bersandar pada sistem informasi akuntansi. Akuntansi manajemen memanfaatkan seluas-luasnya data akuntansi keuangan yang dihasilkan secara rutin, meskipun akuntansi manajemen memperluas dan menambah data tersebut.
2.      Akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen sangat bersandar pada konsep pertanggungjawaban atau kepengurusan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan kepengurusan perusahaan sebagai suatu keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen ini meluas sampai personalia terakhir dalam organisasi yang mempunyai tanggung jawab apa pun atas biaya. (Kamaruddin Ahmad, 1995 : 6)
Menurut Yazid, akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat perencanaan, mengorganisasi sumber daya, mengarahkan karyawan serta mengendalikan operasi organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan kegiatan organisasi. Karena akuntansi manajemen berfokus pada manajer, maka dalam proses pembelajarannya harus didahului dengan pemahaman apa yang dikerjakan oleh manajemen, informasi apa saja yang dibutuhkan oleh manajer guna mendukung proses pengambilan keputusan serta lingkungan bisnisnya.
Dalam kegiatan bisnis, modal diperoleh dari luar dan dalam perusahaan. Modal yang berasal dari luar perusahaan yaitu dari pemilik dan dari kreditur, sedangkan modal yang berasal dari dalam perusahaan yaitu dari laba, penyusutan harta tetap dan dari amortisasi biaya-biaya yang ditangguhkan. Kedua sumber modal itu membutuhkan informasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi keuangan menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk kepentingan eksternal (pemegang saham, kreditur, pemerintah). Sedangkan akuntansi manajemen menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk kepentingan manajemen perusahaan. Maka akuntansi keuangan disebut “Akuntansi Eksternal” dan Akuntansi Manajemen disebut “Akuntansi Internal”. Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen disajikan dalam tabel 1.1.
Tabel 1.1
Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Keterangan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
Penyajian Informasi
Tidak terikat dengan prinsip-prinsip akuntansi
Terikat dengan prinsip-prinsip akuntansi
Pemakai informasi
Pihak dalam perusahaan yaitu para manajer
Pihak luar dan dalam perusahaan
Dampak perilaku
Perilaku Manajer
Perilaku Ekonomi
Dimensi Waktu
Masa Mendatang
Masa Lampau
Waktu Penyajian
Fleksibel : kapan saja dibutuhkan harus disajikan
Waktu tertentu : bulanan, triwulan, tahunan
Sifat Pelaporan
Rinci
Garis Besar
Aktivitas Penyajian
Multidisiplin ilmu
Satu Ilmu (Akuntansi)
Setiap level manajer membutuhkan informasi akuntansi manajemen pada setiap saat. Maka semua level manajer harus mengetahui dan memahami proses dan sistem akuntansi agar mereka mudah membaca dan memahami informasi akuntansi. Teknik pemahaman informasi akuntansi akan lebih mudah jika dipahami lebih dulu siklus operasi perusahaan secara fisik dan keuangan yang melahirkan informasi tentang harta lancar (current assets), harta tetap (fixed assets), harta tak berwujud (intangible assets), harta keuangan (financial assets), harta real (real assets), kewajiban assets (current liability), hutang jangka panjang (long-term debt), modal sendiri (equity), laba, pendapatan (revenue), biaya (cost), dan beban (expenses). (Darsono Prawironegoro, 2005 : 6-7)

C.    Sejarah Singkat Akuntansi Manajemen
            Perkembangan akuntansi mengikuti perkembangan dunia bisnis. Ketika dunia bisnis masih sederhana, sistem akuntansinya juga sederhana. Karena terjadi perkembangan alat kerja atau teknologi bisnis terus menerus sepanjang waktu, maka sistem akuntansinya juga mengikutinya. Perkembangan akuntansi manajemen itu dapat disajikan berikut ini.
1.      Tahun 1900-an      : Historical costing
2.      Tahun 1950-an      : Standard Costing
3.      Tahun 1980-an      : Activity Based Costing
4.      Tahun 2000-an      : Target Costing
            Perkembangan akuntansi manajemen itu disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan khususnya lingkungan ekonomi. Perubahan lingkungan ekonomi menyebabkan perubahan lingkungan bisnis dan selanjutnya mengakibatkan sistem akuntansi manajemen. Oleh sebab itu dengan perkembangan itu akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi. perusahaan dewasa ini menggunakan sistem akuntansi kontemporer yang berorientasi pada perolehan laba melalui kepuasan pelanggan.
            Ciri sistem akuntansi manajemen kontemporer adalah bahwa manajemen tanggap terhadap persaingan global, mutu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan situasi sosial, politik, dan budaya, waktu, dan perspektif lintas fungsional. Hansen dan Mowen (1997 : 11) menjelaskan bahwa faktor kunci perubahan adalah : orientasi kepada pelanggan, perspektif lintas fungsional, persaingan global, manajemen mutu terpadu, waktu sebagai unsur kompetitif, kemajuan dalam teknologi informasi, kemajuan lingkungan manufaktur, pertumbuhan dan regulasi dalam industri jasa, dan manajemen berdasar aktivitas. (Darsono Prawironegoro, 2005 : 12)
            Menurut Hansen dan Mowen dalam Putri (2012 : p.2) menyatakan bahwa sejarah singkat Akuntansi Manajemen pada awal perkembangannya yaitu tahun 1914 fokus penekanan akuntansi manajemen adalah terletak pada penentuan harga pokok produk yaitu tentang bagaimana menelusuri keuntungan perusahaan terhadap produk-produk individu serta pembuatan informasi untuk pembuatan keputusan strategik, kemudian menjelang tahun 1925 perkembangan selanjutnya penekanannya mulai beralih pada harga pokok persediaan, yakni membebankan harga pokok produksi (biaya manufaktur) terhadap agar harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada para pengguna eksternal laporan perusahaan.
            Kemudian pada tahun 1950-an dan 1960-an ada usaha-usaha untuk memperbaiki manfaat manajerial dari suatu sistem biaya (harga pokok) konvensional. Para pengguna informasi mendiskusikan tentang manfaat-manfaat informasi yang dipasok oleh suatu sistem yang dirancang untuk mempersiapkan laporan keuangan.
            Pada dekade 1980-an dan 1990-an, praktek-praktek akuntansi manajemen dipandang tidak lebih hanya untuk memenuhi kebutuhan manajerial, dan dianggap sudah usang dan tidak berguna lagi. para manajer membutuhkan masukan tentang harga pokok produk yang lebih rinci dan lebih akurat dan lebih berguna untuk memperbaiki kualitas, produktivitas dan pengurangan biaya. Selanjutnya untuk merespon kegagalan sistem akuntansi manajemen tradisional, dilakukan pengembangan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi kebutuhan lingkungan dewasa ini. 

D.    Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen
1.      Manajemen berdasarkan Aktivitas (Activity-Based Management)
Adalah suatu pendekatan diseluruh sistem dan terintegrasi, yang menfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas/Activity-Based  Costing (ABC) dan analisa nilai proses.
2.      Orientasi pada pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing. 
3.      Penetapan Posisi Strategis (Strategic Positioning)
Manajemen  biaya strategis adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Umumnya perusahaan memilih suatu posisi strategis yang sesuai dengan satu dari dua strategi  umum berikut : (1) kepemimpinan biaya (cost leadarship), dan (2) produk superior melalui diferensiasi produk.
4.      Waktu sebagai unsur kompetitif
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Menariknya, pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah peningkatan daya tanggap terhadap pelanggan.
5.      Efisiensi
Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi, produk keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.
6.      Bisnis secara Elektronik (E-Business)
Adalah semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi komunikasi. Perdagangan secara elektronik adalah (e-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. (Hansen dan Mowen, 2006 : 11-20)                    

E.     Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis
            Menurut Soobaroyen dan Poorundersing dalam Rante (2014 : p.2) keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan sebagian besar tergantung pada kinerja manajerial. kinerja manajerial dapat dijelaskan sebagai bentuk eksistensi manajer (pimpinan) dalam menyelesaikan pekerjaan seefektif mungkin. Evalusasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer beragam, tergantung pada budaya yang dikembangkan oleh masing-masing organisasi.
            Peningkatan kinerja manajerial akan ditentukan oleh gaya seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku para anggota organisasi/bawahan. Menurut Hersey dan Blanchard dalam Rante (2014 : 2) menyatakan gaya kepemimpinan adalah pola-pola perilaku konsisten pimpinan yang diterapkan dalam bekerja dengan dan melalui orang lain seperti dipersepsikan orang-orang tersebut. pola-pola tersebut timbul pada diri orang-orang pada waktu mereka mulai memberikan tanggapan dengan cara yang sama dalam kondisi yang serupa, pola tersebut membentuk kebiasaan tindakan yang dapat diperkirakan bagi mereka yag bekerja dengan pimpian tersebut.  
             Manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis ialah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui cara-cara yang legal dan etis. 
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar, sesuai dan adil. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau tidak sesuai, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan yang etis. 
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus berperilaku baik terhadap masyarakat dan pelanggannya. Salah satu wujud berperilaku baik itu adalah bahwa Akuntan Manajemen harus menyajikan informasi jujur dan bertanggungjawab. Hansen dan Mowen (1997 : 21) menjelaskan bahwa sepuluh nilai yang harus dijunjung tinggi Akuntan Manajemen, yaitu :
1.      Kejujuran (honesty)
2.      Integritas (integrity)
3.      Memegang janji (promise keeping)
4.      Kesetiaan (fidelity)
5.      Keadilan (fairness)
6.      Kepedulian terhadap sesama (caring for others)
7.      Kewarganegaraan yang bertanggungjawab (responsibility citizenship)
8.      Pencapaian kesempurnaan (persuit of excellence)
9.      Akuntabilitas (accountability). (Darsono Prawironegoro, 2005 : 13)


BAB III
PENUTUP
            Sistem Informasi Akuntansi Manajemen adalah suatu pengawasan yang  dapat memudahkan pengawasan dengan cara membuat laporan dan mencitakan tindakan-tindakan yang nyata terhadap penilaian kinerja dari setiap komponen dalam  Organisasi. Sistem Informasi Akuntasi Manajemen (SIAM) bertugas menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memudahkan pengawasan dan tindakan terhadap penilaian organisasi tersebut. pada dasarnya dimensi sistem informasi akuntansi manajemen terdiri dari empat karakteristik informasi yaitu : boardscope, aggregation, integration, timelines.
            Perbedaan antara akuntansi keuangan dengan manajemen terletak pada : penyajian informasi, pemakai informasi, dampak perilaku, dimensi waktu, waktu penyajian, sifat pelaporan, dan aktivitas penyajian.
            Perkembangan akuntansi manajemen itu dapat disajikan berikut ini :
1.      Tahun 1900-an : Historical Costing
2.      Tahun 1950-an : Standard Costing
3.      Tahun 1980-an : Activity Based Costing
4.      Tahun 2000-an : Target Costing
            Tema baru dalam akuntansi manajemen :
1.      Manajemen berdasarkan Aktivitas (Activity-Based Management)
2.      Orientasi pada pelanggan
3.      Penetapan Posisi Strategis (Strategic Positioning)
4.      Waktu sebagai unsur kompetitif
5.      Efisiensi
6.      Bisnis secara Elektronik (E-Business)
Manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis ialah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui cara-cara yang legal dan etis.


DAFTAR PUSTAKA
Rante.A., Rosidi., A. Djamhuri. 2014.Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Pemediasi Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Desentralisasi terhadap Konerja Manajerial (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Jayapura). Vol. 15. No.1

Nainggolan.E.P. 2015. Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Organisasi dengan Tingkat Desentralisasi sebagai Variabel Moderating. Vol. 15. No. 1
Rachmawati.R., 2016. Struktur Organisasi, Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Vol.7. No.1
Ahmad, Kamaruddin. 1995. AKUNTANSI MANAJEMEN. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Prawironegoro, Darsono. 2005. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Diadit Media
Putri.A., 2012. Peran Akuntansi Manajemen di Era Globalisasi. Vol. 4 No. 2
Hansen. D.R., Mowen.M.M., 2006. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Selemba Empat
Slat.A.H., 2013. Analisis Harga Pokok Produk dengan Metode Full Costing dan Penentuan Harga Jual. Vol. 1 No.3
Suedi.B., 2012. Peranan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Manajerial. Vol. 4. No. 2

Yazid.H., 2012. Pengaruh Ketidakpastian Tugas dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajemen Manajerial dengan Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT. Gunanusa Utama Fabricators).  Vol. 1. No. 1

Komentar

Postingan Populer