Pengantar Akuntansi Manajemen
MAKALAH
AKUNTANSI
MANAJEMEN
PENGANTAR
AKUNTANSI MANAJEMEN
OLEH :
KELOMPOK 3
Alamat
Blog : dwikarahmatillah.blogspot.com
DEFRI
ANTONY :
1630402023
DWIKA
RAHMMATILLAH : 1630402028
ELFI
OFDILA :
1630402030
FITRIANI
BUSTAMAN :1630402040
HALIMAH
RAMADHANI :1630402042
DOSEN :
MEGA
RAHMI,S.E.Sy, M.Si
EKONOMI
SYARIAH KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengantar
Akuntansi Manajemen”
Dalam
pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing
dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen beserta
teman.
Penulis mengharapkan semoga
Makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan semua pihak yang
membacanya terutama dalam hal pembelajaran. Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini dimasa yang akan datang.
Akhir
kata, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam kata pengantar ini. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin.
Batusangkar, 25 Februari 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar.................................................................................................
Daftar
isi...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 4
A. LATAR
BELAKANG ................................................................... 4
B. RUMUSAN
MASALAH............................................................... 4
C. TUJUAN......................................................................................... 4
BAB
2 PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN............................... 5
A. Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen........................................ 5
B. Akuntansi
Manajemen VS Akuntansi Keuangan........................... 7
C. Sejarah
Singkat Akuntansi Manajemen.......................................... 9
D. Tema
Baru dalam Akuntansi Manajemen....................................... 11
E. Akuntansi
Manajemen dan Perilaku Etis........................................ 12
BAB
III PENUTUP.....................................................................................
15
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi manajemen sebagai salah
satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi
konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat
dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan
keputusan. salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah
menyediakan informasi bagi orang yang tepat dengan cara yang tepat dan pada
saat yang tepat. Informasi berperan meningkatkan kemampuan manajemen untuk
memahami keadaan lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasi aktivitas yang
relevan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen?
2. Akuntansi
Manajemen VS Akuntansi Keuangan?
3. Bagaimana
sejarah singkat Akuntansi Manajemen?
4. Apa
Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen?
5. Apa
kaitan antara Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa itu Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
2. Untuk
mengetahui Akuntansi Manajemen VS Akuntansi Keuangan
3. Untuk
mengetahui Sejarah singkat Akuntansi Manajemen
4. Untuk
mengetahui Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen
5. Untuk
mengetahu kaitan antara Akuntansi Manajemen dengan Perilaku Etis
BAB II
PENGANTAR
AKUNTANSI MANAJEMEN
A. Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen
Menurut
Chia dalam Nainggolan.E.P (2015 : p.3) Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen adalah suatu pengawasan yang dapat memudahkan pengawasan dengan cara
membuat laporan dan mencitakan tindakan-tindakan yang nyata terhadap penilaian
kinerja dari setiap komponen dalam
Organisasi. Sedangkan menurut Chenhall dan
Morris dalam Nainggolaln.E.P (2015 : p.3) Sistem
Informasi Akuntasi Manajemen (SIAM) bertugas menyediakan informasi yang
dibutuhkan untuk memudahkan pengawasan dan tindakan terhadap penilaian organisasi
tersebut. pada dasarnya dimensi sistem informasi akuntansi manajemen terdiri
dari empat karakteristik informasi yaitu : boardscope, aggregation,
integration, timelines.
Sedangkan
menurut Hansen dan Mowen dalam Slat (2013 : p.3) sistem akuntansi manajemen
(Management accounting information system) adalah sistem informasi yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen.
Karakteristik sistem
informasi akuntansi manajemen tersebut mempunyai arti penting dalam efektifitas
kelangsungan jalanya perusahaan. Menurut Harisiadi dalam NainggolanE.P (2015 : p.) pada organisasi dengan
struktur desentralisasi, manajer membutuhkan informasi broadscope sebagai salah satu implikasi dari meningkatnya otoritas
dan tanggungjawab mereka serta fungsinya sebagai pengendali (Harisiadi 2002).
Menurut
Chia dalam Nainggolan.E.P (2015 : p.4) karakteristik aggregation memberikan dampak dalam
hal memperoleh informasi. informasi yang
ter-agregation dengan tepat akan
memberikan masukan penting dalam proses pengambilan keputusan, karena waktu
yang diperlukan untuk mengevaluasi informasi relative lebih pendek dibandingkan
dengan informasi yang masih mentah dan belum tersusun. Selanjutnya dari karakteristik integration
dimana informasi yang ter-integration
memberikan peran pengkoordinasian dalam beragam keputusan pada organisasi yang
sangat terdesentralisasi. informasi ter-integration juga dipandang sebagai pembangkit moral bagi
manajer unit bisnis dan mengindikasikan bahwa informasi ini memberikan andil
dalam peningkatann kinerja.
Sedangkan
menurut Gordon dan Narayana dalam NainggolanE.P (2015 : p.4) Karakteristik Timeliness
yang artinya ketepatan, berkaitan dengan tenggang waktu antara kebutuhan akan
informasi dengan tesedianya informasi. Informasi tepat waktu akan mempengaruhi
kemampuan manajer dalam merespon setiap kejadian atau permasalahan. Apabila
informasi tersebut tidak di sampaikan tepat waktu, maka informasi tersebut akan
kehilangan nilai dalam proses pengambilan keputusan. (Gordon dan Narayana,
1984).
Menurut Hansen dan Mowen dalam Rachmawati (2016 :
p.1) Informasi sebagai sumber
daya bisnis bagi perusahaan digunakan untuk bertahan hidup menunjang dalam
perencanaan, pengendalian dan pengambillan keputusan. Bagi organisasi,
informasi akuntansi merupakan bagian informasi terpenting dari seluruh
informasi yang diperlukan oleh manajemen, karena dalam organisasi hampir
seluruh informasi pada akhirnya bermuara pada informasi yang berhubungan dengan
keuangan secara umum disajikan dalam bentuk laporan keuangan (Financial report)
yang akan digunakan, salah satunya oleh pihak internal perusahaan. Menurut Heidman dalam Rachmawati (2016 : p.1) informasi akuntansi yang
berkualitas dihasilkan dari sistem informasi yang berkualitas, informasi
akuntansi manajemen yang berkualitas mencerminkan sejauh mana informasi
akuntansi manajemen secara efektif dapat dipahami dan diiterpretasikan oleh
manajer dalam menjalankan fungsinya.
Menurut
Suedi (2012 : p.2) dalam sistem akuntansi manajemen yang intinya adalah
keputusan yang digunakan berfokus internal perusahaan, informasi keuangan dan
non keuangan, dapat bersifat subjektif, serta penekanan pada masa yang akan
datang dan yang paling penting disini akuntansi manajemen tidak tunduk kepada
aturan seperti SAK, dan akan berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang fokusnya
adalah kepada pihak eksternal perusahaan seperti pemegang saham, kreditor,
investor, pemerintah, bank, karyawan dan masyarakat lainnya. Akuntansi keuangan
tunduk kepada aturan-atiran seperti SAK, serta informasi keuangan yang
disampaikan adalah bersifat objektif serta berdasarkan data historis.
B. Akuntansi Manajemen VS
Akuntansi Keuangan
Menurut
Ralph Estes, akuntansi adalah aktivitas-aktivitas yang menyediakan informasi
biasanya bersifat kuantitatif dan seringkali disajikan dalam satuan moneter,
untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian sumber daya dan operasi,
mengevaluasi prestasi dan pelaporan keuangan kepada para investor, kreditur,
instansi yangberwenang serta masyarakat.
Dari
definisi di atas, keduanya, baik akuntansi keuangan maupun akuntnasi manajemen
menyediakan informasi keuangan dan tujuan yang sama. Persamaan keduanya
terdapat dalam dua hal yaitu :
1. Keduanya
bersandar pada sistem informasi akuntansi. Akuntansi manajemen memanfaatkan
seluas-luasnya data akuntansi keuangan yang dihasilkan secara rutin, meskipun
akuntansi manajemen memperluas dan menambah data tersebut.
2. Akuntansi
keuangan maupun akuntansi manajemen sangat bersandar pada konsep
pertanggungjawaban atau kepengurusan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan kepengurusan
perusahaan sebagai suatu keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen ini meluas
sampai personalia terakhir dalam organisasi yang mempunyai tanggung jawab apa
pun atas biaya. (Kamaruddin Ahmad, 1995 : 6)
Menurut
Yazid, akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer,
yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat
perencanaan, mengorganisasi sumber daya, mengarahkan karyawan serta
mengendalikan operasi organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data
penting yang memberikan kegiatan organisasi. Karena akuntansi manajemen
berfokus pada manajer, maka dalam proses pembelajarannya harus didahului dengan
pemahaman apa yang dikerjakan oleh manajemen, informasi apa saja yang
dibutuhkan oleh manajer guna mendukung proses pengambilan keputusan serta
lingkungan bisnisnya.
Dalam
kegiatan bisnis, modal diperoleh dari luar dan dalam perusahaan. Modal yang
berasal dari luar perusahaan yaitu dari pemilik dan dari kreditur, sedangkan
modal yang berasal dari dalam perusahaan yaitu dari laba, penyusutan harta
tetap dan dari amortisasi biaya-biaya yang ditangguhkan. Kedua sumber modal itu
membutuhkan informasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi
keuangan menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk kepentingan
eksternal (pemegang saham, kreditur, pemerintah). Sedangkan akuntansi manajemen
menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk kepentingan manajemen
perusahaan. Maka akuntansi keuangan disebut “Akuntansi Eksternal” dan Akuntansi
Manajemen disebut “Akuntansi Internal”. Perbedaan akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen disajikan dalam tabel 1.1.
Tabel
1.1
Perbedaan
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
|
Keterangan
|
Akuntansi
Manajemen
|
Akuntansi
Keuangan
|
|
Penyajian Informasi
|
Tidak terikat dengan prinsip-prinsip
akuntansi
|
Terikat dengan prinsip-prinsip
akuntansi
|
|
Pemakai informasi
|
Pihak dalam perusahaan yaitu para
manajer
|
Pihak luar dan dalam perusahaan
|
|
Dampak perilaku
|
Perilaku Manajer
|
Perilaku Ekonomi
|
|
Dimensi Waktu
|
Masa Mendatang
|
Masa Lampau
|
|
Waktu Penyajian
|
Fleksibel : kapan saja dibutuhkan
harus disajikan
|
Waktu tertentu : bulanan, triwulan,
tahunan
|
|
Sifat Pelaporan
|
Rinci
|
Garis Besar
|
|
Aktivitas Penyajian
|
Multidisiplin ilmu
|
Satu Ilmu (Akuntansi)
|
Setiap
level manajer membutuhkan informasi akuntansi manajemen pada setiap saat. Maka
semua level manajer harus mengetahui dan memahami proses dan sistem akuntansi
agar mereka mudah membaca dan memahami informasi akuntansi. Teknik pemahaman informasi
akuntansi akan lebih mudah jika dipahami lebih dulu siklus operasi perusahaan
secara fisik dan keuangan yang melahirkan informasi tentang harta lancar
(current assets), harta tetap (fixed assets), harta tak berwujud (intangible
assets), harta keuangan (financial assets), harta real (real assets), kewajiban
assets (current liability), hutang jangka panjang (long-term debt), modal
sendiri (equity), laba, pendapatan (revenue), biaya (cost), dan beban
(expenses). (Darsono Prawironegoro, 2005 : 6-7)
C. Sejarah Singkat
Akuntansi Manajemen
Perkembangan akuntansi mengikuti
perkembangan dunia bisnis. Ketika dunia bisnis masih sederhana, sistem
akuntansinya juga sederhana. Karena terjadi perkembangan alat kerja atau
teknologi bisnis terus menerus sepanjang waktu, maka sistem akuntansinya juga
mengikutinya. Perkembangan akuntansi manajemen itu dapat disajikan berikut ini.
1. Tahun
1900-an : Historical costing
2. Tahun
1950-an : Standard Costing
3. Tahun
1980-an : Activity Based Costing
4. Tahun
2000-an : Target Costing
Perkembangan akuntansi manajemen itu
disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan khususnya lingkungan ekonomi.
Perubahan lingkungan ekonomi menyebabkan perubahan lingkungan bisnis dan
selanjutnya mengakibatkan sistem akuntansi manajemen. Oleh sebab itu dengan
perkembangan itu akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi.
perusahaan dewasa ini menggunakan sistem akuntansi kontemporer yang
berorientasi pada perolehan laba melalui kepuasan pelanggan.
Ciri sistem akuntansi manajemen
kontemporer adalah bahwa manajemen tanggap terhadap persaingan global, mutu,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan situasi sosial,
politik, dan budaya, waktu, dan perspektif lintas fungsional. Hansen dan Mowen
(1997 : 11) menjelaskan bahwa faktor kunci perubahan adalah : orientasi kepada
pelanggan, perspektif lintas fungsional, persaingan global, manajemen mutu
terpadu, waktu sebagai unsur kompetitif, kemajuan dalam teknologi informasi,
kemajuan lingkungan manufaktur, pertumbuhan dan regulasi dalam industri jasa,
dan manajemen berdasar aktivitas. (Darsono Prawironegoro, 2005 : 12)
Menurut Hansen dan Mowen dalam Putri
(2012 : p.2) menyatakan bahwa sejarah singkat Akuntansi Manajemen pada awal
perkembangannya yaitu tahun 1914 fokus penekanan akuntansi manajemen adalah
terletak pada penentuan harga pokok produk yaitu tentang bagaimana menelusuri
keuntungan perusahaan terhadap produk-produk individu serta pembuatan informasi
untuk pembuatan keputusan strategik, kemudian menjelang tahun 1925 perkembangan
selanjutnya penekanannya mulai beralih pada harga pokok persediaan, yakni
membebankan harga pokok produksi (biaya manufaktur) terhadap agar harga pokok
persediaan dapat dilaporkan kepada para pengguna eksternal laporan perusahaan.
Kemudian pada tahun 1950-an dan
1960-an ada usaha-usaha untuk memperbaiki manfaat manajerial dari suatu sistem
biaya (harga pokok) konvensional. Para pengguna informasi mendiskusikan tentang
manfaat-manfaat informasi yang dipasok oleh suatu sistem yang dirancang untuk
mempersiapkan laporan keuangan.
Pada dekade 1980-an dan 1990-an,
praktek-praktek akuntansi manajemen dipandang tidak lebih hanya untuk memenuhi
kebutuhan manajerial, dan dianggap sudah usang dan tidak berguna lagi. para
manajer membutuhkan masukan tentang harga pokok produk yang lebih rinci dan
lebih akurat dan lebih berguna untuk memperbaiki kualitas, produktivitas dan
pengurangan biaya. Selanjutnya untuk merespon kegagalan sistem akuntansi
manajemen tradisional, dilakukan pengembangan sistem akuntansi manajemen baru
yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi kebutuhan lingkungan dewasa ini.
D. Tema Baru dalam
Akuntansi Manajemen
1.
Manajemen berdasarkan
Aktivitas (Activity-Based Management)
Adalah suatu pendekatan diseluruh sistem
dan terintegrasi, yang menfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas,
dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan
aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas/Activity-Based Costing (ABC)
dan analisa nilai proses.
2. Orientasi
pada pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki
tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas.
Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan
keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik
dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing.
3. Penetapan
Posisi Strategis (Strategic Positioning)
Manajemen biaya strategis adalah penggunaan data biaya
untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi-strategi superior yang akan
menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Umumnya perusahaan
memilih suatu posisi strategis yang sesuai dengan satu dari dua strategi umum berikut : (1) kepemimpinan biaya (cost
leadarship), dan (2) produk superior melalui diferensiasi produk.
4. Waktu
sebagai unsur kompetitif
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain,
implementasi, dan produksi. Menariknya, pengurangan waktu yang tidak bernilai
tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan
keseluruhannya adalah peningkatan daya tanggap terhadap pelanggan.
5. Efisiensi
Agar pengukuran efisiensi menjadi
bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih
jauh lagi, produk keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan,
dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.
6. Bisnis
secara Elektronik (E-Business)
Adalah semua transaksi bisnis atau
pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi
komunikasi. Perdagangan secara elektronik adalah (e-commerce) adalah jual beli
produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. (Hansen dan
Mowen, 2006 : 11-20)
E. Akuntansi Manajemen dan
Perilaku Etis
Menurut
Soobaroyen dan Poorundersing dalam Rante (2014 : p.2) keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
sebagian besar tergantung pada kinerja manajerial. kinerja manajerial dapat
dijelaskan sebagai bentuk eksistensi manajer (pimpinan) dalam menyelesaikan
pekerjaan seefektif mungkin. Evalusasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer
beragam, tergantung pada budaya yang dikembangkan oleh masing-masing
organisasi.
Peningkatan kinerja
manajerial akan ditentukan oleh gaya seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih
dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan
perilaku para anggota organisasi/bawahan. Menurut
Hersey dan Blanchard
dalam Rante (2014 : 2) menyatakan gaya kepemimpinan adalah pola-pola perilaku
konsisten pimpinan yang diterapkan dalam bekerja dengan dan melalui orang lain
seperti dipersepsikan orang-orang tersebut. pola-pola tersebut timbul pada diri
orang-orang pada waktu mereka mulai memberikan tanggapan dengan cara yang sama dalam kondisi yang serupa, pola tersebut membentuk
kebiasaan tindakan yang dapat diperkirakan bagi mereka yag bekerja dengan
pimpian tersebut.
Manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus
pada laba yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa
satu-satunya tujuan bisnis ialah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan
memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui
cara-cara yang legal dan etis.
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar,
sesuai dan adil. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau tidak
sesuai, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Keinginan
untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan yang
etis.
Untuk
memperoleh laba, perusahaan harus berperilaku baik terhadap masyarakat dan
pelanggannya. Salah satu wujud berperilaku baik itu adalah bahwa Akuntan
Manajemen harus menyajikan informasi jujur dan bertanggungjawab. Hansen dan
Mowen (1997 : 21) menjelaskan bahwa sepuluh nilai yang harus dijunjung tinggi
Akuntan Manajemen, yaitu :
1. Kejujuran
(honesty)
2. Integritas
(integrity)
3. Memegang
janji (promise keeping)
4. Kesetiaan
(fidelity)
5. Keadilan
(fairness)
6. Kepedulian
terhadap sesama (caring for others)
7. Kewarganegaraan
yang bertanggungjawab (responsibility citizenship)
8. Pencapaian
kesempurnaan (persuit of excellence)
9. Akuntabilitas
(accountability). (Darsono Prawironegoro, 2005 : 13)
BAB III
PENUTUP
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen adalah suatu
pengawasan yang dapat memudahkan
pengawasan dengan cara membuat laporan dan mencitakan tindakan-tindakan yang
nyata terhadap penilaian kinerja dari setiap komponen dalam Organisasi. Sistem Informasi Akuntasi Manajemen (SIAM) bertugas
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memudahkan pengawasan dan tindakan
terhadap penilaian organisasi tersebut. pada dasarnya dimensi sistem informasi
akuntansi manajemen terdiri dari empat karakteristik informasi yaitu : boardscope,
aggregation, integration, timelines.
Perbedaan antara akuntansi keuangan
dengan manajemen terletak pada : penyajian informasi, pemakai informasi, dampak
perilaku, dimensi waktu, waktu penyajian, sifat pelaporan, dan aktivitas
penyajian.
Perkembangan akuntansi manajemen itu
dapat disajikan berikut ini :
1. Tahun 1900-an : Historical Costing
2. Tahun 1950-an : Standard Costing
3. Tahun 1980-an : Activity Based Costing
4. Tahun 2000-an : Target Costing
Tema
baru dalam akuntansi manajemen :
1.
Manajemen berdasarkan
Aktivitas (Activity-Based Management)
2. Orientasi
pada pelanggan
3. Penetapan
Posisi Strategis (Strategic Positioning)
4. Waktu
sebagai unsur kompetitif
5. Efisiensi
6. Bisnis
secara Elektronik (E-Business)
Manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus
pada laba yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa
satu-satunya tujuan bisnis ialah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan
memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui
cara-cara yang legal dan etis.
DAFTAR PUSTAKA
Rante.A., Rosidi., A. Djamhuri.
2014.Sistem Akuntansi Manajemen sebagai
Pemediasi Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Desentralisasi terhadap Konerja
Manajerial (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Jayapura). Vol.
15. No.1
Nainggolan.E.P. 2015. Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap
Kinerja Organisasi dengan Tingkat Desentralisasi sebagai Variabel Moderating.
Vol. 15. No. 1
Rachmawati.R., 2016. Struktur Organisasi, Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen. Vol.7. No.1
Ahmad, Kamaruddin. 1995. AKUNTANSI MANAJEMEN. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Prawironegoro, Darsono. 2005. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Diadit Media
Putri.A., 2012. Peran
Akuntansi Manajemen di Era Globalisasi. Vol. 4 No. 2
Hansen. D.R., Mowen.M.M., 2006. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Selemba Empat
Slat.A.H., 2013. Analisis
Harga Pokok Produk dengan Metode Full Costing dan Penentuan Harga Jual.
Vol. 1 No.3
Suedi.B., 2012. Peranan
Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Manajerial. Vol. 4. No. 2
Yazid.H., 2012. Pengaruh
Ketidakpastian Tugas dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajemen Manajerial
dengan Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT.
Gunanusa Utama Fabricators). Vol. 1.
No. 1
Komentar
Posting Komentar